SURABAYA (mediasurabayarek.com) - RS Mata Undaan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-85 yang dihadiri oleh ratusan undangan di Dyandra Convention Centre, Suraabaya, Minggu (29/4).
RS Mata yang berdiri sejak tahun 1933 itu, berupaya meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat dan bekerjasama dengan RS Singapura, Thailand dan India.
Direktur Utama (Dirut) RS Mata Undaan, dr Sudjarno SpM, menyatakan, pentingnya pemeriksaan mata masyarakat secara berkala, setidaknya satu tahun sekali.
RS yang berada di bawah naungan Yayasan Perhimpunan Penyakit Mata Undaan (P4MU) ini, mulau buka pukul 0700 sampai 21.00 itu mampu melayani 450 sampai 500 pasien per hari.
"Para pasien dilayani sebanyak 17 dokter mata dan 70 tenaga paramedis profesional," katanya didampingi dr.Dewi Rosarina Sp.M kepada media
massa di sela-sela acara HUT RS Mata Undaan, Minggu (29/4).
Menurut dr Sudjarno, selama ini penderita katarak yang paling banyak dilayani, bahkan mencapai 10 persen dari total pasien setiap harinya. Dan sisanya adalah penderita glukoma, kelainan refraksi dan kelainan retina.
"Penyebab kebutaan terbanyak adalah akibat katarak, namun bisa disembuhkan. Berbeda halnya dengan glukoma. Kalau pasien datang dalam keadaan sudah terminal (tidak bisa melihat-red), maka akan sulit ditolong lagi," kata dr. Dewi Rosarina Sp.M.
Jikalau pasien datang dalam keadaan masih bisa melihat. Maka, penglihatannya itu masih bisa dipertahankan. Yakni dengan pemberian obat, operasi maupun laser.
Tetapi, sayangnya, penderita kebanyakan tidak sadar menderita glukoma. Karena tidak ada keluhan apapun. Solusinya adalah pasien wajib rutin melakukan pemeriksaan dan deteksi dini.
"Akibat komplikasi diabetes , pasien terserang matanya dan menderita glukoma," cetusnya.
dr Sudjarno SpM mengimbau pada masyarakat untuk melakukan pemeriksaan mata minimal setahun sekali . "Kalau ada kelainan mata pada usia 40 tahun ke atas. Maka, pasien harus lebih rajin perika mata ke dokter," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, dr Sudjarno mengatakan, juga melayani lasik mata mulai 2004 lalu. Pada tahun 2017 berhasil melayani 1.130 mata yang dilasik, atau sekitar 600 pasien.
"Biaya lasik kedua mata sekitar Rp 25 juta . Potensi keberhasilan lasik mencapai 99 persen, Namun demikian, pasien harus mematuhi persyaratan medis yang telah ditentukan pihak rumah sakit," tukasnya.
Dengan lasik, minus 0,5 sampai 14 bisa disembuhkan. Juga silinder sampai 5 bisa dipulihkan dengan lasik. Proses pre lasik sekitar 1 jam dan lasiknya sendiri hanya 10 menit.
Ditambahkan dr Sudjarno spM, pada tahun ini dilakukan pembangunan gedung baru 5 lantai, di belakang gedung lama. Untuk perawatan, kamar operasi, ruang pertemuan, laundry dan lainnya.
"Gedung baru itu untuk biaya konstruksi sekitar Rp 70 miliar, belum termask peralatannya. Awal tahun 2019, diharapkan sudah bisa operasional. Dengan adanya gedung baru itu, akan bisa melayani 600 pasien pe hari," katanya.
RS Mata Undaan yang juga melayani pasien BPJS Kesehatan itu, telah bekerjasama di bidang pendidikan dengan RS dari Singapura, Thailand dan India.
Dalam rangkaian HUT RS Mata Undaan ke -85 itu, menggelar bakti sosial di Moro Calan, Kabupaten Lamongan dengan myanan pemberikan dan pengobatan mata pada 100 warga setempat secara gratis.
Selain itu, juga digelar lomba bulu tangkis, cuci tangan dan lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan kekompakan dan kebersamaan team- work dalam kegiatan sehari hari. (ded)
0 komentar:
Posting Komentar