SURABAYA (mediasurabayarek.com) - SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (SMAMDA) menyelenggarakan Forum Ta'aruf dan Orientasi Siswa (Fortasi ) mulai Senin (16/7) lalu. Fortasi yang sudah berlangsung dua hari memberikan pengalaman aktivitas yang beragam untuk siswa baru, mulai pengenalan lingkungan sekolah, kegiatan ekstra kurikuler , materi kedisiplinan serta mendidik agar peduli terhadap sesama.
Di hari ketiga fortasi ini, Rabu (18/7), SMAMDA memberikan pengalaman berharga untuk siswa baru yang mungkin tidak didapatkan di sekolah lain.Kegiatan tersebut adalah social experiment, kegiatan untuk mengetahui dan memahami tentang bagaimana manusia berpikir dan bertindak terkait suatu kondisi yang terjadi di lingkungan atau masyarakat sekitar.
Astajab, S.Pd, MM kepala SMAMDA menyatakan, selama Fortasi ini selain mengenalkan lingkungan sekolah juga menanamkan nilai- nilai yang discipline, Clean, Independent, Fair Care dan Creative.
"Rabu (18/7) ini akan ada social experiment, yang nantinya diharapkan bisa menggugah kepekaan dan kepedulian sosial siswa. Ini akan membentuk karakter siswa SMAMDA menjadi makin peka terhadap sesama," ucap Astajab.
Hal ini, kata dia, untuk penanaman nilai care (peduli) sesama yang akan ditanamkan kepada seluruh siswa SMAMDA. Social experiment yang akan dilaksanakan siang tadi , bertajuk From zero to hero. "Penugasan untuk siswa baru dengan membuat vlog sosial eksperimen," cetusnya.
Tugas ini bukan sosial eksperimen yang simpel yang sekedar membagikan makanan atau barang. "Sosial eksperimen ini adalah untuk membagikan jasa kita terhadap yang membutuhkan. Bukannya sekedar membagikan jasa, sebelumnya kita juga perlu wawancara untuk meminta izin dari pihak terkait; baik mengenai jasa yang akan diberi dan izin merekam," ungkapnya.
"Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menggali dan menumbuhkan peka terhadap sosial masyarakat sekitar. Akan tetapi juga mengasah keberanian dalam bertanya untuk menanyakan kesediaan," tukas Astajab.
Sementara itu, Darwis Okta Effendi , Koordinator Fortasi mengatakan, sudah waktunya memberikan kontribusi lebih pada masyarakat sekitar dan lebih membiasakan siswa SMAMDA untuk bersedekah, tidak hanya materi melainkan juga berupa jasa.
Ditambahkan Alivia Risqotul Azisah, siswa SMAMDA, pihaknya merasa sengan adanya Fortasi ini, karena didik untuk membantu orang lain. Kalau di warung seperti ini, bisa membantu berjualan dan membersihkan peralatan dapur yang kotor. "Saya biasa membantu ibu membersihkan kamar di rumah dan lainnya," celetuknya.
Ning Fauziah--pemilik warung-- merasa senang dan merasa sangat terbantu dengan adanya anak -anak SMAMDA yang ikut membantu di warung. Mereka membantu aktivitas di warung.
Dalam kesempatan itu, Astajab mengungkapkan, SMAMDA menerima siswa baru sebanyak 360 anak. Mereka telah dinyatakan lolos tes akademik, wawancara, dan diverifikasi nilai rapot serta hasil Unas. (ded)
0 komentar:
Posting Komentar