SURABAYA (mediasurabayarek.com) – Pelaksanaan upacara Hari Kelahiran Pancasila yang terkesan unik digelar PT Pelindo III, seluruh peserta upacara mengenakan pakaian dan kostum berbagai macam cabang olahraga. Ada yang pegawai yang mengenakan kostum atlit kempo, karate, berkuda, panahan dan lainnya.
Upacara unik ini berbaur dengan masyarakat sekitar Pelabuhan Tanjung Perak, yang diikuti pengukuhan pejabat struktural Pelindo III,sesuai Keputusan Direksi PT Pelindo III untuk pengangkatan dan pemberhentian pejabat di lingkungan perusahaan BUMN kepelabuhanan ini.
Usai pengukuhan pejabat Pelindo III, Direktur Utama(Dirut) PT Pelindo III, Ari Askharamemberikan bantuan program bina lingkungan Pelindo III pada SMA Hang Tuah 1 dan lainnya.
Dalam sambutannya, Ari Askhara menyatakan, upacara hari ini berbeda dengan yang digelar instansi lainnya pada pagi hari tadi. "Kita melaksanakan upacara pada sore hari begini, untuk menghormati mereka yang menjalankan ibadah puasa," ucapnya.
Upacara Hari Kelahiran Pancasila yang dirayakan ke- 73 tahun ini, sampai akhir zaman nantinya, Pancasila sebagai pemersatu segala perbedaan, untuk menuju Indonesia bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Dirut Ari Askhara yang membacakan sambutan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada upacara tersebut dengan suara yang tegas.
"Pancasila adalah berkah yang indah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada kita, melalui perenungan, pergulatan pemikiran, dan kejernihan batin para founding fathers Indonesia," katanya yang membacakan sambutan Presiden Jokowi pada Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, di Halaman SMA Hang Tuah 1, Jl Ikan Lumba-Lumba, Surabaya, Jumat (1/6) sore.
Pancasila berperan sebagai falsafah dan dasar negara yang kokoh, yang menjadi pondasi dibangunnya Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. "Ini adalah tugas dan tanggung jawab kita, untuk memastikan bahwa Pancasila selalu hadir dalam setiap sudut kehidupan serta hati dan pikiran," kata Ari Askhara membacakan pidata sambutan Presiden Jokowi.

Pada peringatan Hari Lahir Pancasila di tahun 2018 ini, pentingnya bangsa Indonesia meneguhkan semangat untuk bersatu, berbagi, dan berprestasi.
Ini mengingat, sebagai bangsa yang majemuk yang terdiri atas 714 suku dengan lebih dari 1.100 bahasa lokal yang hidup di lebih dari 17.000 pulau, semangat persatuan merupakan pilar utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Kita harus terus menerus bersatu memperkokoh semangat Bhinneka Tunggal Ika. Kita harus bersatu dalam upaya kita untuk menjadi bangsa yang kuat, bangsa yang besar, dan bangsa pemimpin,” ujarnya.
Sementara semangat berbagi antar anak bangsa untuk kesejahteraan dan kemajuan bersama, juga merupakan sebuah keharusan.
“Kita harus berbagi dengan memperkuat etos kepedulian, welas asih, dan saling menghargai dengan penuh empati. Di bulan Ramadan yang penuh berkah ini harus kita manfaatkan sebagai momentum untuk memperkuat etos peduli dan berbagi, " cetusnya.
Semangat gotong royong yang merupakan budaya luhur bangsa harus terus kita pupuk sebagai sumber energi besar Indonesia untuk menggapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
Dengan modal semangat dan energi kebersamaan, Indonesia akan mampu berprestasi untuk memenangkan kompetisi. Segenap elemen bangsa harus percaya diri dan berani bersaing dalam kehidupan dunia yang semakin terbuka dan kompetitif.

“Kita harus memperkokoh kekuatan kolektif bangsa dan tidak boleh menghambur-hamburkan energi dalam perselisihan dan perpecahan. Kita harus melakukan lompatan besar untuk meningkatkan kualitas sumber daya yang unggul dan tangguh,” ungkap Presiden Jokowi yang sambutannya dibacakan Dirut PT Pelindo III, Ari Askhara.
Semangat berprestasi itu tertanam kuat di dada para atlet Indonesia untuk mengibarkan bendera merah putih di Asian Games dan Asian Paragames yang diselenggarakan tahun ini.
“Saya yakin semangat berprestasi ini juga membara di seluruh lapisan masyarakat dan di seluruh jenis profesi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju, negeri yang baldatun toyyibatun wa rabbun ghafur,” ungkapnya.
Presiden Jokowi mengajak masyarakat agar Peringatan Hari Lahir Pancasila di setiap tanggal 1 Juni ini dimanfaatkan sebagai momen pengingat, momen pemacu, dan momen aktualisasi nilai-niai Pancasila. “Marilah kita terus amalkan warisan mulia parafounding fathers ini untuk kemajuan bangsa, dan sekaligus juga menjadi sumbangsih Indonesia kepada masyarakat dunia,” tukasnya. (ded)
Sementara semangat berbagi antar anak bangsa untuk kesejahteraan dan kemajuan bersama, juga merupakan sebuah keharusan.
“Kita harus berbagi dengan memperkuat etos kepedulian, welas asih, dan saling menghargai dengan penuh empati. Di bulan Ramadan yang penuh berkah ini harus kita manfaatkan sebagai momentum untuk memperkuat etos peduli dan berbagi, " cetusnya.
Semangat gotong royong yang merupakan budaya luhur bangsa harus terus kita pupuk sebagai sumber energi besar Indonesia untuk menggapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
Dengan modal semangat dan energi kebersamaan, Indonesia akan mampu berprestasi untuk memenangkan kompetisi. Segenap elemen bangsa harus percaya diri dan berani bersaing dalam kehidupan dunia yang semakin terbuka dan kompetitif.

“Kita harus memperkokoh kekuatan kolektif bangsa dan tidak boleh menghambur-hamburkan energi dalam perselisihan dan perpecahan. Kita harus melakukan lompatan besar untuk meningkatkan kualitas sumber daya yang unggul dan tangguh,” ungkap Presiden Jokowi yang sambutannya dibacakan Dirut PT Pelindo III, Ari Askhara.
Semangat berprestasi itu tertanam kuat di dada para atlet Indonesia untuk mengibarkan bendera merah putih di Asian Games dan Asian Paragames yang diselenggarakan tahun ini.
“Saya yakin semangat berprestasi ini juga membara di seluruh lapisan masyarakat dan di seluruh jenis profesi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju, negeri yang baldatun toyyibatun wa rabbun ghafur,” ungkapnya.
Presiden Jokowi mengajak masyarakat agar Peringatan Hari Lahir Pancasila di setiap tanggal 1 Juni ini dimanfaatkan sebagai momen pengingat, momen pemacu, dan momen aktualisasi nilai-niai Pancasila. “Marilah kita terus amalkan warisan mulia parafounding fathers ini untuk kemajuan bangsa, dan sekaligus juga menjadi sumbangsih Indonesia kepada masyarakat dunia,” tukasnya. (ded)
0 komentar:
Posting Komentar