SURABAYA (mediasurabayarek.com) – ASTINDO Travel Fair digelar di Grand Atrium Pakuwon Mall , Surabaya, mulai 22 - 24 Februari 2019. Pameran ini diselenggarakan serantak di empat kota di Indonesia, yakni di Surabaya, Jakarta, Palembang, dan Denpasar.
Untuk ASTINO Travel Fair di Surabaya ini, diikuti oleh 40 travel agent yang menjadi member ASTINDO dan 10 - 15 airlines yang mendukung pameran ini. Bahkan, ada airline yang membuka booth sendiri, misalnya Saudia Arabian dan Malaysia Airlines.
Tak ketinggalan pula, Korea Tourism Organization juga buka booth sendiri yang bertujuan untuk mempromosikan paket wisata Korea bagi warga kota Surabaya dan sekitarnya.
Ketua ASTINDO Jatim, Yongky Yanwintarko menyatakan,selama pameran tiga hari (22-23 Pebruari) ditargetkan bisa mencetak penjualan sebesar Rp 10 miliar.
"Kami menjual tiket tiket internasional dan domestik. Juga paket tur ke luar negeri, seperti ke Jepang, Korea dan Eropa," ujar Yongky .
Menurutnya, paket wisata favorit ke luar negeri adalah ke Jepang sekarang ini. Senbab, pada bulan Februari, Maret dan April ini, suasana di Jepang lagi bagus-bagusnya. Karena bisa melihat keindahan bunga Sakura yang disukai para wisatawan.
Untuk harga paket wisata ke Jepang, masih di bawah Rp 20 juta selama 7 hari dan 6 malam. "Dulu Jepang dikenal mahal. Namun kini, Jepang berubah dan lebih murah untuk harga paket wisata ke sana. Para wisatawan bisa memilih hotel berbintang 4 atau 5," kata Yongky.
Yang menjadi kota andalan wisata di Jepang adalah Tokyo, Kawaguchi dan Osaka , yang berada di kawasan daerah pantai timur.
Masih kata Yongky, pihaknya tidak hanya menjual paket wisata luar negeri saja. Namun, juga menjual paket wisata domestik. Yakni, di antaranya adalah paket wisata ke Raja Ampat, Medan dan Sulawesi.
Untuk paket domestik yang menjadi primadona adalah Raja Ampat yang terkenal itu. Harganya hampir Rp 5 juta, selama 4 hari dan 3 malam.
Adanya ASTINDO Travel Fair ini, bisnis pariwisata di Indonesia bisa lebih maju lagi. Khususnya bisnia pariwisata di Jawa-Timur bisa bergairah lagi. Akan ada lebih banyak orang yang berwisata nantinya, baik mereka yang wisata internasional maupun domestik .
Dulu, lanjut Yongky, problremnya adalah harga tiket mahal dan bagasi berbayar pula. Dampaknya, pada Januari dan Februari ini, bisnis pariwisata sedikit kendor dan turun.
Namun demikian, ada harapan baru dengan adanya gebrakan pemerintah yang menurunkan harga tiket pesawat dan mampu mendongkrak minat masyarakat untuk bepergian dan berwisata.
"Pemerintah sudah menurunkan harga tiket 20 persen pada dua minggu lalu. Mudah mudahan, bisnis pariwisata di tanah air ini bisa segera pulih kembali," pinta Yongky.
Sedangkan, kebijakan airline yang menerapkan bagasi berbayar di Indonesia itu masih baru dan membuat masyarakat terkaget-kaget. "Bagasi pesawat kok bayar. Padahal, di luar negeri soal bagasi berbayar itu sudah hal biasa," cetus Yongky.
Dalam kesempatan itu, diharapkan pemerintah mendukung sepenuhnya kemjuan bisnis pariwisata di Indonesia. Khususnya travel agen , karena tersaingi oleh travel online.
Sekarang ini lebih banyak fokus berjualan paket wisata. Dulunya, jualan hotel menjadi income sehari-hari bagi travel agen konvensional.
Kini, keanggotaan ASTINDO di Jatim ini senantiasa bertambah setiap tahunnya. Hingga sekarang ini, mencapai 90 anggota dan aktif semuanya. (ded)
.
0 komentar:
Posting Komentar