SOLO (mediasurabayarek.com) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional (KR4) Jatim menyelenggarakan Media Gathering 2019 di Hotel Novotel Solo yang diikuti puluhan insan pers, yang dimilai Jumat (11/10/2019) dan berakhir Sabtu (12/10/2019).
Dalam acara ini, mengundang nara sumber dari PT Pasar Dana Pinjaman (Danamas), Irma, selaku pelaku industry Fintech Peer to Peer Lending dan Pimred Jawa Pos , Abdul Rochim.
Agenda Media Gathering adalah kegiatan rutin tahunan yang digelar OJK Jatim dengan tujuan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai perkembangan terkini industri jasa keuangan melalui insan pers.
Selain itu, penguatan sinergi OJK dengan pemangku kepentingan terkait dalam konteks pengembangan ekonomi dan pelaksanaan tugas OJK di daerah.
OJK di daerah akan hadir memfasilitasi dan memberikan kemudahan dalam mendukung sektor prioritas Pemerintah.
Adapun pada 2019 ini, kebijakan dan inisiatif OJK akan difokuskan pada 5 area. Yakni memperbesar peran alternatif pembiayaan jangka menengah dan panjang bagi sektor strategis, baik Pemerintah dan swasta.
Juga mendorong industri jasa keuangan untuk meningkatkan kontribusi pembiayaan kepada sektor prioritas seperti industri ekspor, substitusi impor, pariwisata maupun sektor perumahan, dan industri pengolahan.
Di samping itu, menyediakan akses keuangan bagi UMKM dan masyarakat kecil di daerah terpencil yang belum terlayani oleh Lembaga Keuangan Formal.
Sekaligus mendorong inovasi industri jasa keuangan dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Serta memanfaatkan teknologi dalam proses kerja OJK dalam pengawasan lembaga jasa keuangan berbasis teknologi.
Menurut Kepala OJK KR4 Jatim, Heru Cahyono, Industri Jasa Keuangan di Jatim hingga triwulan 3/2019 ini menunjukan kinerja yang positif, sejalan meningkatnya pertumbuhan ekonomi Jatim.
“Total aset 403 Bank yang beroperasi di Jatim meningkat 8,40%. Dan dana yang dihimpun meningkat 8,78% serta penyaluran kredit meningkat 6,90%. Intermediasi perbankan cukup baik dengan LDR 84,59% dengan NPL yang masih terjaga 3,75%,” kata Heru.
Sedangkan untuk Pasar Modal Jatim, katanya, juga menunjukkan kinerja positif yang tercermin pada peningkatan jumlah investor saham sebesar 58,75%, lebih tinggi dibanding nasional 52,66%. Untuk jumlah investor saham di Jatim13,40% dari total investor saham secara nasional.
Hal menggembirakan lainnya adalah kinerja yang baik juga ditunjukkan Industri Keuangan Non Bank di Jatim dengan pertumbuhan Pendapatan Premi Asuransi 2,69%.
Dan pertumbuhan Piutang Perusahaan Pembiayaan 6,88% dengan NPF yang terjaga dengan baik 1,86%. Perkembangan Dana Pensiun juga baik yang tercermin dari pertumbuhan asset bersih dan investasi masing-masing 11,7% dan 11%.
“OJK KR4 Jatim telah melakukan upaya yang masif dan intensif untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Jatim melalui fungsi Edukasi dan Perlindungan Konsumen serta optimalisasi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD),” cetus Heru.
Adanya edukasi kepada masyarakat dilaksanakan melalui 138 kegiatan sosialisasi dengan peserta edukasi sebanyak 21.075 peserta yang terdiri dari berbagai profesi. Antara lain pelaku UMKM, pegawai, pelajar, akademisi dan ibu rumah tangga.
Sedangkan upaya peningkatan inklusi di Jatim sampai triwulan 3/2019 dilakukan melalui pendirian 15 LKMS Bank Wakaf Mikro di beberapa lokasi ponpes untuk memberdayakan ekonomi masyarakat miskin di sekitar Ponpes dan mengurangi ketergantungan masyarakat pada rentenir.
Perluasan Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif (Program LAKU PANDAI) mengalami peningkatan 53,84% dengan sebanyak 204.087 agen.
Dan peningkatan pemberdayaan UMKM melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mencapai Rp17,9 triliun. Dan peringkat ke-2 terbesar penyaluran KUR secara nasional dengan NPL hanya 0,02%.
Dalam rangka menjaga tingkat kepercayaan masyarakat terhadap industri jasa keuangan di Jatim. OJK KR4 Jatim juga menjalankan fungsi perlindungan konsumen melalui penanganan pengaduan nasabah sebanyak 1.598 pengaduan.
Untuk pelayanan SLIK kepada masyarakat sebanyak 5.132 pemohon. Dan peningkatan peran Tim Kerja Satgas Waspada Investasi Jatim dalam merespon maraknya penawaran investasi illegal di berbagai daerah yang terbukti merugikan masyarakat dengan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat lewat berbagai media, baik on-air maupun off-air. (ded)
0 komentar:
Posting Komentar